Bersama Mewujudkan Perubahan


Kami yakin bahwa dengan semangat persaudaraan, kolaborasi, dan komitmen bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.


“Dedikasi untuk Perubahan: Yayasan Persadani di Tengah Masyarakat”

Yayasan Persadani hadir sebagai wujud nyata dedikasi untuk menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat. Dengan fokus pada pendampingan eks napiter (mantan narapidana terorisme), kami berupaya membuka pintu kedua bagi mereka yang ingin kembali ke jalan yang benar. Melalui program pendampingan psikologis, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial, kami tidak hanya membantu eks napiter untuk bangkit, tetapi juga memastikan mereka dapat diterima kembali oleh masyarakat tanpa stigma. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah, dan dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjadi agen perdamaian yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Di tengah masyarakat, Yayasan Persadani juga aktif membangun kesadaran akan pentingnya toleransi dan persatuan. Melalui program deradikalisasi, edukasi, dan pemberdayaan, kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BNPT, Densus 88, dan komunitas lokal, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis. Kami tidak hanya fokus pada pencegahan radikalisme, tetapi juga pada penguatan ekonomi dan pendidikan di daerah rawan. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang kuat, Yayasan Persadani terus bergerak untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif, damai, dan penuh harapan.

Bentuk Polri Dalam Merawat Kebinekaan, Bersama Yayasan Persadani Kota Semarang Gelar Halal Bi Halal dan Dialog Kebangsaan

Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si dalam sambutannya menyampaikan “Hadirnya berbagai pihak di sini, selain untuk saling tukar pendapat, pengalaman maupun edukasi, diharapkan juga dapat menampung keluhan – keluhan, terkait kendala yang dihadapi para anggota Yayasan Persadani, maupun yayasan lain yang serupa”

“Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan, namun sayangnya tindak terorisme yang merupakan bentuk kekerasan, dikemas dan berkedok agama” pungkasnya